Mon - Fri / 08.00 - 17.00
Berita

Jenis-Jenis Fire Extinguisher Dan Fungsinya

Jenis-jenis Fire Extinguisher diklasifikasikan berdasarkan komposisi bahan yang digunakan. Setiap jenis ini tentu memiliki fungsinya masing-masing. Ada 4 jenis bahan pemadam yang sering digunakan, diantaranya adalah:

  1. Fire Extinguisher Berbahan Air

Adalah jenis APAR yang lebih ekonomis karena hanya berisi air dengan tekanan tinggi. Fungsi Fire Extinguisher jenis ini digunakan untuk memadamkan api pada tingkat kebakaran kelas A, yakni untuk bahan padat yang sifatnya non logam, seperti kain, kertas, plastik, karet, dll. Jenis ini tidak cocok untuk digunakan pada tingkat kebakaran jenis C

  1. Fire Extinguisher Berbahan Busa/Foam

Adalah jenis APAR yang komposisinya berasal dari bahan kimia yang berbentuk busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam). Busa ini mampu menutupi permukaan yang berapi sehingga tidak dapat dimasuki oleh oksigen yang dapat menyebabkan api bertambah besar.

Fungsi Fire Extinguisher jenis ini digunakan untuk memadakan api pada tingkat kebakaran kelas A, sama seperti APAR yang berbahan air. Akan tetapi, jenis ini tidak direkomendasikan bagi tingkat kebakaran jenis B.

  1. Fire Extinguisher Berbahan Serbuk Kimia (Dry Chemical Powder)

Adalah jenis Fire Extinguisher yang bahan utamanya berasal dari kombinasi sebuk kering kimia yaitu Mono amonium dan Amonium sulfat. Serbuk kering kimia ini mampu memisahkan oksigen yang menjadi pemicu kebakaran. Sehingga bahan yang terbakar akan terselimuti dan api dapat dipadamkan.

Fungsi Fire Extinguisher jenis ini sangat efektif untuk memadamkan api pada kebakaran tingkat A, B, dan C, seperti pada saat terjadi kebakaran pada kendaraan. Walau demikian, penggunaan APAR serbuk kimia ini tidak untuk digunakan pada industri, sebab efek setelahnya dapat merusak properti yang ada.

  1. Fire Extinguisher Berbahan Karbon Dioksida (CO2)

APAR yang terakhir adalah jenis yang menggunakan karbon dioksida sebagai bahan dasarnya. Fungsi Fire Extinguisher jenis ini digunakan untuk pada kebakaran tingkat B dan C saja, khususnya pada bahan cair dan instalasi listrik.

Berita Terkait

Chat WhatsApp